Sebagai Pengingat bagi Kita belajar DARI BENCANA SUMATRA
Dari bencana Sumatera, kita belajar:
betapa mudahnya kematian itu datang.
Datang dalam momentum yang tak terduga.
Mereka yang tertimbun atau terhanyut,
apakah mereka pernah menduga:
bahwa hari itu,
ketika hujan turun dengan derasnya,
akan menjadi hari terakhir mereka di dunia ini?
-semoga Allah merahmati mereka semua-...
Begitulah kisah kematian itu selalu.
Selalu tak terduga. Selalu mengejutkan.
Tak perlu menunggu bencana.
Tak perlu menunggu sakit.
Tak perlu menunggu kecelakaan.
Tak perlu menunggu vonis hukuman mati.
Jika waktunya tiba,
kematian akan mendatangimu
kapan saja Allah mau...
Dari bencana Sumatera, kita belajar:
Betapa lemahnya kita manusia ini!
Untuk meruntuhkan keangkuhan kita,
Allah bahkan tak perlu meruntuhkan seluruh gunung,
atau mengalirkan seluruh banjirNya,
atau membelah segenap lapisan bumiNya.
Cukuplah “sedikit” hujan, “sedikit” banjir,
“sedikit” lumpur, “sedikit” gelondongan kayu,
kejahatan besar “para perampok” bumi inipun
semakin terungkap dan terbukti.
Para pejabat negeri pun
dibuat malu dan salah tingkah.
Lalu bagaimana pula di Akhirat nanti?
Hari dimana pencitraanmu tak berguna.
Hari dimana “backing-backing”mu tak berdaya.
Hari dimana semua aibmu akan dibuka sebuka-bukanya.
Dari bencana Sumatera, kita belajar:
setiap kita pasti akan mati suatu saat nanti.
Entah dengan cara yang bagaimana...
Persoalannya, kematian bukan akhir segalanya.
Kematian hanya sebuah pintu,
yang mengantarkan kita masuk ke fase baru,
namanya “Akhirat”.
Sayangnya, dunia ini sajalah satu-satunya
kesempatan kita menyiapkan bekal
untuk fase “Akhirat” yang baru itu.
Bencana bisa datang, bisa tidak.
Tapi, menyiapkan Akhirat harus senantiasa.
Bahkan dalam bencana inipun,
terbentanglah 2 jalan Akhirat untuk kita:
jalan sabar bagi mereka
yang ditakdirkan mengalaminya,
dan jalan syukur dalam kedermawanan
bagi mereka yang dijauhkan darinya.
Semoga bencana Sumatra ini segera berakhir,
yang menjadi korban diberi kekuatan
dan pengganti yang jauh lebih baik.
Semoga para zhalimiin yang menikmati bencana ini
diberi balasan sedahsyat-dahsyatnya di dunia ini
sebelum di Akhirat nanti.
Masjid Baitul Mukhlishin